Dalam merencanakan sebuah sistem pencahayaan pada suatu area, baik indoor ataupun outdoor , ada beberapa satuan dasar yang perlu diperhitungkan karena berkaitan erat dengan kenyamanan dalam melakukan aktivitas. Beberapa satuan dasar tersebut diantaranya :
1. Arus Cahaya (Luminous Flux)
Sumber Cahaya dapat berupa benda yang mengeluarkan energi akibat kenaikan temperatur atau mendapatkan energi transmisi dari sumber lain. Banyaknya energi yang dipancarkan dari sumber cahaya tersebut kita namakan arus cahaya. Dengan demikian : Banyaknya jumlah cahaya yang di keluarkan sumber cahaya dalam 1 detik dinamakan Luminous Flux dan di ukur dengan satuan Lumen.
2. Intensitas Cahaya (Luminous Intensity)
Apabila sebuah sumber cahaya kita beri reflektor sehingga hanya terpancar ke satu arah tertentu, maka pancaran energi ke setiap arah tidak akan sama. Untuk mengukur besarnya cahaya pada suatu sudut atau arah tertentu digunakanlah patokan banyaknya cahaya yang melalui suatu sudut ruang yang diukur dengan satuan STERADIAN. Sebagai catatan, sudut ruang 1 steradian adalah sudut kerucut dari suatu bola dengan jari-jari 1m dengan pusat bola sebagai puncak. Dengan demikian :
Banyaknya jumlah cahaya yang dikeluarkan sumber cahaya per satu satuan sudut ruang (steradian/w) dinamakan Luminous Intensity (I) dan di ukur dengan satuan CANDELA.
Apabila kita perhatikan pada daftar spesifikasi lampu, jika lampu tanpa reflektor besarnya diukur dengan satuan Lumen sedangkan lampu-lampu yang sudah dilengkapi reflektor besarnya diukur dengan satuan Candela.
3. Kuat Cahaya (Illumination)
Kuat cahaya, Ilumninasi atau biasa juga disebut Tingkat Pencahayaan adalah banyaknya cahaya yang jatuh tegak lurus pada suatu bidang kerja. Cahaya dimaksud termasuk cahaya yang jatuh dengan sudut tertentu pada suatu bidang ukur yang kemudian kita proyeksikan secara tegak lurus terhadap bidang tersebut. Dengan demikian maka :
Banyaknya jumlah cahaya yang jatuh pada sebuah kerja / permukaan dibagi dengan luas area dinamakan Iluminance (E) dan diukur satuan Lux.
4. Terang Permukaan (Luminance)
Dalam beberapa aplikasi pencahayaan sering kali ada kebutuhan untuk mengetahui seberapa terang permukaan sebuah bidang atau seberapa banyak intensitas cahaya pada permukaan sebuah bidang yang dapat dilihat oleh mata pada suatu arah tertentu. Dengan demikian maka:
Banyaknya jumlah cahaya pada permukaan objek yang dapat dilihat oleh mata pengamat (Brightness) pada suatu arah tertentu dinamakan Luminance (L), diukur dengan satuan Candela/m2
5. Silau (Glare)
Cahaya yang menyilaukan dapat terjadi apabila cahaya yang berlebihan mengenai mata. Cahaya yang menyilaukan dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu:
a. Cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan (Discamfort Glare)
Cahaya ini mengganggu, tetapi tidak menyebabkan gangguan yang terlalu fatal terhadap penglihatan, akan tetapi cahaya ini akan meyebabkan meningkatnya tingkat kelelahan dan dapat menyebabkan rasa sakit pada bagian kepala.
b. Cahaya menyilaukan yang mengganggu (Disability Glare)
Cahaya ini secara berkala mengganggu penglihatan dengan adanya penghamburan cahaya dalam lensa mata. Orang-orang lanjut usia kurang bisa untuk menerima cahaya seperti ini.