Seperti halnya cahaya matahari, sumber cahaya buatan juga memancarkan spektrum cahaya dengan kelengkapan warna yang berbeda-beda. Spektrum cahaya yang dihasilkan lampu pijar kelengkapannya berbeda dengan spektrum cahaya yang dihasilkan lampu sodium, lampu merkuri ataupun lampu metal halida. Perbedaan spektrum warna inilah yang membuat mata manusia mempersepsikan perbedaan berbagai warna cahaya lampu,baik itu “putih” ataupun “kuning”.
Warna Cahaya – Temperatur Warna (Tc)
Pengaruh warna cahaya pada sebuah ruang ataupun sebaran cahaya dari sumber cahaya sering kita ungkapkan dengan istilah warm(hangat) atau cool (putih). Tetapi pada dasarnya kita memerlukan sebuah satuan dasar untuk menetapkan atau mengidentifikasi sebuah warna cahaya. Dasar penetapan satuan ini adalah dengan menggunakan sebuah benda yang disebut Black Body. Black Body adalah sebuah benda imajiner yang menyerap semua radiasi yang mengenainya, tidak memancarkan dan tidak memantulkannya lagi.
Emisi cahaya yang dipancarkan black body ini hanya berdasarakn suhu dari benda tersebut. Dengan memanaskan benda ini pada suhu yang ditetapkan (derajat K), black body akan memancarkan cahaya dengan warna tertentu. Dengan cara inilah nilai dari warna cahaya ditenukan dengan satuan derajat Kelvin (K). besaran dari warna cahaya ini dikenal juga sebagai Temperatur Warna (Tc).
Satu hal yang menarik adalah bahawa semakin tinggi suhu yang digunakan untuk memanaskan balck body semakin sejuk warna yang dipancarkan. Dengan demikian semakin hangat (warm/merah kekuningan) warna sebuah cahaya, semakin rendah derajat Kelvin-nya dengan semakin sejuk (cool/putih kebiruan) warna sebuah cahaya, semakin tinggi derjat kelvin-nya.
Berbagai warna cahaya tampak, baik yang berasal dari sumber cahaya alami maupun sumber cahaya buatan, dapat kita lihat pada daftar dibawah ini.